dibaca saja, cuma ingin meringankan beban pikiran di otak

Sunday, February 13, 2011

sore ini aku sendiri di rumah. mama sedang melancong ke jakarta. papa ada acara di samping rumah, dan adikku bermain seperti biasanya, entah kemana. moment ini aku manfaatkan betul untuk mengulas semua cerita hidupku. aku menangis. aku tertawa. aku diam. aku tersenyum. aku merenung.
Tuhan begitu baik telah menempatkan aku dalam keluarga kecil bahagia dan hebat ini. meskipun aku tau banyak keluarga-keluarga hebat lain diluar sana, tapi bagiku keluargaku yang terhebat. aku bukanlah seorang anak yang baik, yang bisa dikategorikan sebagai anak berbakti. banyak masalah yang sudah aku timbulkan. pasti diantaranya pernah melukai perasaan kedua orang tuaku. 

maafkan aku ma,pa.


Tuhan, kau tahu apa yang selalu aku pinta padamu untuk kedua orang tuaku dan adikku. tolong kabulkan. dan kau juga pasti tahu apa yang selalu diminta oleh kedua orang tuaku. aku mohon kabulkan juga.
Tuhan juga begitu baik, telah memberikan aku seorang pria yang mendampingiku. meski kini mungkin dia jauh, apa yang aku rasa tak pernah berubah. kau tahu apa yang aku pinta padamu untuknya, untuk ketiga kalinya aku mohon kabulkan Tuhan.
dia dan keluargaku adalah kado terindah yang Tuhan berikan.apapun keadaannya saat ini, aku mencoba untuk kuat. aku mencoba untuk bertahan. tanggunganku masih banyak. meskipun terasa ada yang hilang, ada yang aku rindukan, ada yang membuat aku ngga seimbang, tapi semua aku syukuri. paling tidak aku masih bisa bernafas hari ini, dan Tuhan senantiasa melimpahkan semua rahmat-Nya untukku yang lemah ini.
hutang pertamaku pada orang tuaku adalah lulus kuliah tepat waktu dengan IPK yang tidak mengecewakan dan segera mendapat pekerjaan. aku akan perjuangkan itu sampai titik lelahku. aku tau mereka tidak pernah meminta aku "membayar" apa-apa yang telah mereka berikan. tapi itu semua semata-mata kewajibanku sebagai anak.
hutang keduaku adalah menjadi anak yang dapat dibanggakan. apapun kebanggaan yang nanti akan aku berikan, aku serahkan jalannya kepada Dia yang maha segalanya. aku manusia, dan pasti manusia hanya bisa berusaha. 
hutang ketigaku adalah menebus kesalahanku di masa lalu dan mulai memberikan mereka yang terbaik yang aku  bisa, dengan kata lain aku ingin jadi anak yang berbakti. aku ingin mereka mendapatkan yang terbaik dariku seperti aku yang selalu mendapatkan yang terbaik dari mereka.
dan hutang terakhirku adalah menjadi sosok baru yang lebih baik. papaku selalu mengajarkan aku untuk memandang sama kepada semua orang, tidak peduli kaya atau miskin. mengajarkan untuk selalu menunduk dan melihat orang lain yang kekurangan, bukan selalu mendongak dan melihat orang yang berlebih rejeki, nasib, dan materinya. mengajarkan untuk selalu rendah hati, tidak sombong dengan apa yang telah dimiliki saat ini. aku belum sepenuhnya bisa seperti itu, tapi aku tetap mencoba mencoba dan mencoba sampai aku bisa menjadi pribadi yang baik.
hutangku tak cukup hanya kepada orang tuaku. akupun memiliki hutang kepada dia yang aku cintai setulus hati. yang selalu aku cintai, bukan tetap aku cintai.

hutang pertamaku adalah merubah watakku yang keras dan egois. watak tidak terbentuk secara instan. watak adalah jati diri seseorang, yang pembentukannya terus berlangsung dari waktu ke waktu. ibarat tetesan air yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk bisa mengkristal dan menjadi stalaktit. merubah watak tidak semudah membalikkan telapak tangan, tidak secepat menangkap ikan di kolam dengan jaring. butuh waktu pula untuk menjadi sosok pribadi baru yang lebih baik. meski banyak yang meragukan, tapi aku selalu percaya ngga ada yang ngga mungkin selagi kita mau berusaha. waktu dan tekad yang akan menjawabnya.
hutang keduaku adalah menjadi seorang yang dewasa. yang memandang sesuatu tidak hanya dalam sekedipan mata. yang tidak menyelesaikan masalah dengan cara instan tanpa perhitungan. mengutamakan hasil dengan menghalalkan segala cara dan upaya.
hutang ketigaku adalah membuktikan padanya bahwa aku kuat. bahwa aku tak lagi bergantung pada orang lain. bahwa aku bisa berdiri diatas kakiku sendiri. sulit memang untuk mengaplikasikannya, tapi sekali lagi aku bilang, ngga ada yang ngga mungkin selagi kita mau berusaha. Tuhan pasti akan bukakan jalan. kadang kita tidak pernah menyadari bahwa  kita jauh lebih kuat dari yang kita bayangkan. suatu saat nanti aku akan kembali padamu dengan senyum kemandirianku, dan akan selalu memberikanmu cinta yang aku janjikan.
dan akhirnya hutang terakhirku padanya adalah, untuk dapat dekat dengan perasaannya. untuk dapat menyelaminya sampai palung terdalam. bukan hanya dekat dengan raganya.
itulah beban pikiranku di sore ini. aku menulisnya dengan ditemani papa yang sedang menikmati acara TV. tatapan matanya dan kerut kerut disekitar wajahnya membuatku sadar, hidup harus diperjuangkan. sedikit meleleh air mataku, tapi aku tak ingin papa melihatku menangis. 

terimakasih Tuhan atas segala limpahan rahmat-Mu. atas segala kebaikan dan perhatian-Mu padaku. terima kasih untuk mamaku papaku adikku, kalian inspirasi dan kompor pemanas semangatku. terimakasih juga untuk pria yang aku cintai, kau merubah banyak pandangan dan hidupku setelah kejadian itu. Kau benar, masih banyak yang indah diluar sana. dan aku tak akan menundukkan kepalaku meskipun aku lelah.

People do changes :)

0 comments:

Post a Comment