ANUGERAH TERINDAH

sore tadi baru didengerin satu lagu yg tercipta untuk calon istri seseorang. yg akan dia nyanyikan nanti, untuk wanita yg akan duduk bersamanya di pelaminan.
ngga tau kenapa tiba-tiba ngerasa speechless berat, dan aku nangissss ! *huussh*
rasanya seperti merasa calon wanita itu benar-benar diharapkan kehadirannya. diharapkan senyum peluknya.
ada sedikit iri kecil mungkin yg terbit di sudut.
iri karena aku belum merasa ada seseorang yg benar-benar mau mempertahankanku sepaket dengan angin masa laluku.

SIMPAN DALAM PLASTIK

aku baru mengenalnya dalam hitungan hari. sebut saja dia Nemo.
aku menjabat tangannya. dan seperti biasa, aku akan lupa pada nama setiap orang yg berkenalan denganku bersamaan dengan usainya acara berjabat tangan itu.
aku mengenalnya di lantai itu. 
dan sepulangnya dari tempat itu, aku mulai mendengar banyak cerita tentangnya. 
tentang dia yg sedang dalam keadaan tidak stabil. tentang dia yg mulai kehilangan pegangan. dia yg mulai tidak memahami apa keinginannya.
dia yg kembali ke lantai itu dg penuh ketidak jelasan di otaknya.
hei, aku sudah melewati masa itu !
atau mungkin masih "sedang"

SATURDAY MORNING

hari sabtu pagi.
aku bangun kepagian *ngoookkk*
niatnya mau bangun siang. apa daya jam 7 kurang uda melek. hehe.
tapi sekarang aku ngantuk lagiiiiiiiiiiii bzzz
ngga ada yg spesial hari ini. aku cuma mau main main dan main.
minggu ini aku rasa aku menghabiskan banyak waktu diluaran.
menclok sana sini.
beli ini itu.
makan ini itu. i love my self !
cuma pengen manjain diri sendiri aja.
any problems ?
semoga tidak !!!

APA YANG AKU TAWARKAN ?

aku sadari ada yang mundur secara teratur. atau mungkin tidak mundur, tapi lebih diam dan melihat dari jauh. mungkin kau mengambil langkah yg benar, boy !
itu akan menyelamatkan perasaanmu sendiri.
dulu aku sangat ingin kau menyimpanku. bahkan pernah terlintas untuk meninggalkan hujanku dan kembali ke emosi penuh acuh bersamamu. tapi apa ?
kau tidak pernah menyimpanku seperti hujan menyimpanku saat itu. bahkan aku harus bergerak dan bertutur lebih frontal agar kau tahu aku ingin kau simpan !
tapi kau asyik dengan keacuhanmu sendiri. mengacuhkanku, dan pergi.

MISS YOU TILL RUN OUT OF BREATH

sulit sekali menerima perpisahan satu tahun lalu itu.
semuanya seperti remuk. aku coba merangkai tapi gagal. 
aku berjalan di rel yang aku pilih sendiri.
banyak stasiun dan pemberhentian yang menawarkan aku untuk beristirahat. bahkan menawarkan aku senyum dan pelukan. hanya satu stasiun pemberhentian yang mampu membuatku duduk sejenak melepas lelah. namun masinisku memintaku untuk segera beranjak. melanjutkan lagi perjalananku.
dan stasiun itu, akhirnya aku tinggalkan.

CINTAI AKU, KALAU BERANI

aku bukan cinderella yang cantik dengan gaun dan sepatu kacanya.

aku juga bukan Katty Perry yang imut dengan kembang apinya.

aku adalah selongsong peluru yang ditembakkan Tuhan, yang sedang berusaha untuk tepat sasaran.

aku kehilangan sebagian perasaan tentang apa itu bahagia versi umum.

bahagia yang bisa dimengerti semua orang dari berbagai kalangan.

aku bahagia dengan caraku sendiri.

bahagia meskipun keadaan sedang tidak berpihak kepadaku.

bahagia karena sesuatu yg seharusnya miris untukku.

bahagia karena aku masih bisa tersenyum meskipun saat itu aku lebih pantas untuk menangis.

aku bahagia karena hidupku penuh liku dan aku ditempa untuk tidak lagi menangisi apa-apa yg ngga bisa aku rengkuh.

tertawakan saja.

dan itu semakin membuatku bahagia.

Ge - Be

Ge - Be
apaan sih ?
ngga usah pusing mikirinnya. itu cuma salah satu kosa kata dinamaku dan dinamanya. -nya siapa ?
ya Ge *hahha*
sudah banyak kalimat yg aku tuliskan untuk menggambarkan sosok Ge itu seperti apa. jadi, bayangkanlah jika ingin membayangkan.
dia yg pertama setelah aku melewati titian itu.
mungkin kita terlalu gila dan terlalu malas untuk mendeskripsikan kisah ini seperti apa. awal mula berjalan tanpa sengaja. 
sempat berjalan di track masing-masing, sampai akhirnya entah bagaimana ceritanya bisa berjalan di track yg sama.
hold my hands Ge ! hahaha
lalu semua dibiarkan mengalir. tidak ada kekangan. tidak ada curiga. tidak ada manja.