Nak, kamu tahu bahwa menjadi seorang ayah itu adalah sangat indah dan sangat mulia, kenapa? karena dengan itu semua membuat aku bangga bahwa mempunyai kerajaan kecil yang aku akan pimpin dan telah aku siapkan sebuah perahu kecil untuk penghuni kerajaanku dan aku bawa ke sebuah laut yang didalamnya ada ombak yang datar, ada badai yang menerjang.
Saat menanti kelahiranmu dulu, besar kecemasanku yang belum hilang hingga saat ini dan masih saja teringat masa-masa yang membuat aku mengeluarkan keringat, masa-masa cemas yang entahlah, masa-masa lelah yang sangat-sangat bahagia. Kecemasan yang besar, lelah, keringat dan indah itu karena didasari sebuah yang kita sebut cinta. Meskipun demikian, ketahuilah, menjadi seorang ayah itu sangat berat dan sangat sulit. Tapi aku akui, betapa sepanjang masa kehadiranmu disisiku, semua beban, semua lelah, semua kesulitan hilang dan raib menemui makna keberadaanku dan tugas seorang ayah terhadapmu. Sepanjang masa keberadaanmu adalah suatu masa terindah dan paling aku banggakan dihadapan siapapun. Bahkan dihadapan Tuhan sekalipun aku membanggakanmu saat nanti ketika aku duduk berduaan denganmu dihadapanNya, hingga saat usia senja menanti disebuah kursi goyang, teh hangat dan pelukan cinta.