KELANA SENJA

Saturday, August 4, 2012

sesungguhnya, jingga senja mana lagi yang hangatnya mampu kau dustakan ?
tepian bias oranye mana lagi yang hendak kau larikan ?
aku disini setia memeluk senja,
yang kedatangannya selalu aku nantikan dimanapun aku berpijak.
yang redup tenggelamnya tidak mampu aku nafikan.
dan jika suatu saat nanti kau berani memutuskan untuk mencintaiku,
bersiaplah dengan senja hari yang akan selalu mengajakmu pulang ke pelukanku.
-Kelana Senja-

sedari awal aku tau semuanya akan ada akhir. yah, akan ada masa dimana aku bisa bernafas lega setelah melewati semak belukar.
cinta.
satu kata yang sungguh aku tidak tau harus mendefinisikannya sebagai apa.
bahkan untuk menyatakan padamu aku tak kuasa.
bukan. bukan karena kodratku sebagai wanita lantas aku dipantangkan untuk menyatakan. kau tau, Khadijah adalah yang lebih dulu menginginkan rasulullah SAW untuk menjadi suaminya.
semua karena aku tidak tau cinta itu apa.
aku hanya tau aku bertahan padamu. aku menghabiskan waktu menahbiskan namamu dalam tasbih Tuhanku. aku bersujud dan menitipkan keselamatanmu, membisikkan namamu, mengahdirkan raut wajahmu agar Tuhanku tau, pemilik wajah itu yang aku mau.

untukmu, yang Tuhan ciptakan dalam kenyataan lalu aku hidupkan di barisan harapan, perjuangan, impian, dan pertahanan
jika suatu saat nanti kau mendapati aku masih disini, dan kau disana -mungkin- telah bersandar pada pundak kecil yg lain,
ingatlah. aku berkomitmen atas nama hati, bukan atas nama suatu hubungan

jika suatu hari nanti kau merinduku secara tiba-tiba dan aku tidak ada untukmu,
berusahalah.
seperti kau berusaha pulang cepat demi menemuiku dulu

jika kau masih takut melangkah, berdoalah.
Tuhanmu tidak akan menjauhkanmu dari apa-apa yang membuatmu nyaman, termasuk pundak kecilku.

jika kau memutuskan untuk menyerah, ingatlah. kita pernah sama-sama bertahan dengan ketidakjelasan dan kebimbangan akan perasaan. bertahan pada kegalauan untuk maju atau tidak.

jika nanti kita memang berpisah, aku harap kau tidak pernah lupa akan keberadaanku di setiap petang. di setiap uraian jingga. 
ada aku, di senja manapun kau berpijak

0 comments:

Post a Comment