Aku Tau Kamu Disitu

Saturday, December 8, 2012

"Aku ngga kemana-mana kok, ndud..."

Dear you, perpanjangan tangan Tuhan untukku. Minggu ini adalah minggu paling hectic menjelang sidang skripsiku. Form persyaratan sidangku berserakan dimana-mana. Map-map numpuk menuhin meja. Lalu aku mulai hilang konsentrasi. Gugup. Aku ngga sempat hubungin siapapun. Termasuk kamu. Tapi aku tau, kamu disitu.
Hari itu aku ngga dapet chat-mu sama sekali. Ngga ada mention. Ngga ada line. Aku pun ngga ada jeda untuk sekedar mengawali. Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Aku masih berkutat dengan semua kertas-kertas. Rasanya pengen nangis. Ribet. Ngga kelar-kelar. Lalu saat aku baru menyandarkan punggung dan memeluk lutut, aku dapatkan line-mu. Aku tertawa, dan kita mulai bercanda. Sungguh, kamu serupa kotak ajaib narnia. Aku tau, kamu disitu.
Sering aku seharian ngomel-ngomel ngga jelas. Twitter absurd ngga karuan. Kamu tanya pun aku ngga bisa jawab. Aku ngga galau, tutup odol. Aku kangen. Dan aku ngga tau harus menyalahkan siapa ketika aku ngga bisa menemukan pundakmu. Ketika aku pengen dipeluk, dan kamu jauh dari jangkauan lenganku. Kamu memang selalu tertawa saat aku ada di stase manyun kelas dewa zeus. Kamu ngga pernah bilang kamu kangen aku. Tapi aku tau, kamu disitu.
Kamu ngga pernah menelepon untuk sekedar menyapa atau menanyakan langsung keberadaanku. Tapi line pagimu yang kadang menjadi hal pertama yg aku lihat saat baru saja membuka mata, membuatku selalu tahu, kamu disitu.
Kamu masih senja terbaik yang pernah aku nikmati.
Kamu gerimis yang jatuh tanpa pernah aku maki.
Kamu benua yang belum lelah aku jelajahi.
Kamu serupa teka-teki yang selalu aku coba untuk isi.
Kamu kepingan puzzle yang selalu aku coba untuk lengkapi. Untuk aku susun lagi.
Kamu perahu kertas yg aku jaga untuk tetap melaju
Kamu...
Aku tahu kamu disitu :)

0 comments:

Post a Comment