Menunggu yang Pahit

Monday, January 28, 2013

0 comments

Apa yang lebih pahit dari menunggu yang tidak pasti? Menunggu yang pasti, tetapi sudah jelas menyakitkan.

Seperti cinta yang sedang kita jalani. Antara aku dan kamu yang berbeda dari berbagai sisi. Mencoba nengatasi, tapi tak kunjung teratasi. Semuanya beradu yang kadang tampak seperti ilusi.

Kita sama-sama tahu ini hanya sementara. Namun kita tetap memaksa, dan menjalani ini seada-adanya.

Kita bergenggaman dan mulai lelah. Kau tasbihkan Tuhanmu dan aku kidungkan Tuhanku. Kita menantang dunia. Melewati setapak yang tidak tahu dimana ujungnya. Demi satu yang kita yakini, cinta.

Waktu kita tidak banyak. Seadanya ini aku berusaha menbahagiakanmu. Menempatkanmu di tempat yang kau suka. Menyiapkan pembaringan terbaik bagi hati yang mulai sakit, dan membangun istana bagi perih yang bersiap bertahta.

Aku bebat semua nyeri ini, sayang. Semoga kamu menemukan dia yang satu restu. Yang satu Tuhan...

Sejauh Itu

0 comments

"Kenapa aku bertahan sampai segininya? Padahal keadaan sering ngga memihak. Antara mungkin dan ngga mungkin buat bersama."

Kadang, seseorang ngga tau alasan mereka bertahan sejauh itu. Bertahan melampaui batasnya.

"It's hard to forget someone who gave you so much to remember."

Salah satu alasannya mungkin keengganan memulai dengan yang baru. Dari awal lagi, menyesuaikan lagi, berkorban lagi. Banyak orang yang terlalu malas, atau terlalu takut melakukan ini.

" Karena memulai itu ngga pernah mudah..."

Tuhan memberimu script skenario bukan tanpa alasan. Dia pasti akan menyandingkanmu dengan pasangan-pasangan terbaik. Lama kontraknya? Tergantung padamu.

Memang benar cinta tidak akan bisa menjawab mengapa-mu. Beberapa hal di semesta memang dirancang untuk hadir tanpa alasan, sehingga kamu ngga akan menemukan jawaban dari, "Mengapa aku jatuh cinta padanya?"

Pada saatnya nanti, semua kekaburan alasan itu akan kau temukan. Sebuah kata sederhana yabg diterapkan dengan rumit, ditoleransi dengan tinggi, digenggam dengan erat.
Cinta.

"Nanti, ketika ingin menyerah, ingatlah apa-apa yang sudah kamu perjuangkan sampai sejauh ini."

Lalu

Tuesday, January 15, 2013

0 comments

Lalu ketika aku mulai tidak mengerti tentang yang sedang aku perjuangkan, dan semesta yang meyakinkan sekaligus memburamkan..

Give a tittle for this one

Monday, January 7, 2013

0 comments

Kamu jangan pergi dari saya, sebab menyenangkanmu itu keseharian saya.
Kamu jangan pergi dari saya, karena menunggu kabarmu adalah kebiasaan saya.
Kamu jangan pergi dari saya, karena mendengar olokanmu adalah kebahagiaan saya.
Kamu jangan pergi dari saya, karena memastikanmu telah berada di rumah adalah senyum saya.
Kamu jangan pergi dari saya, karena mendengar suaramu adalah pelipur lelah saya.
Kamu jangan pergi dari saya, karena candamu adalah candu saya.
Kamu jangan pergi dari saya, karena bertahan padamu bukanlah pilihan bagi saya.
Kamu jangan pergi dari saya, karena saya sedang berusaha untuk kelak menjadi kita.
Jika kamu melihat saya memperjuangkan kamu, anggap saja tangan takdir memeluk dan semesta menjawab pinta saya.
Karena kerinduan padamu, adalah kekalahan yang saya rayakan dengan gempita....