Harus Bilang Apa?

Saturday, December 29, 2012

2 comments

Aku harus bilang apa, ketika aku rindu dan aku kelu?
Aku harus apa, ketika aku ingin bertemu tapi tidak mampu?
Aku harus bilang apa, ketika aku ingin memeluk tapi waktu tidak juga takluk?
Aku harus bilang apa, ketika semua terasa hambar, dan sosokmu yg selalu tergambar?
Aku harus bilang apa, ketika jantung mulai mendegubi namamu. Semakin cepat, cepat, cepat.
Semakin ditolak semakin bergolak. Semakin mencoba biasa semakin tidak biasa.
Aku harus bilang apa, ketika aku sangat lelah dan ingin merebah di pundakmu?
Aku harus bilang apa, ketika aku sangat bahagia dan ingin menghambur ke arahmu?
Aku harus bilang apa, ketika semua waktu tersita untuk menunggu kabarmu? Kau ingat aku?
Aku harus bilang apa, ketika semua ini tidak bisa kunamai?
Aku harus bilang apa, ketika aku sedang tidak mengerti?
Aku harus bilang apa, ketika semua baik-baik saja tapi tidak juga merasa lengkap?
Aku harus bilang apa, ketika aku takut kau beranjak?
Aku harus bilang apa, ketika aku ingin semesta kembali berkonspirasi untuk membawamu pulang?
Ketika detik mulai berputar dan berdegub atasmu.
Ketika rindu lebih dari sekedar rindu.
Aku harus bilang apa?

Buat kamu, Nyom..

Thursday, December 27, 2012

0 comments

Nyom, aku minta maaf untuk bentakan-bentakan kemarin. Aku bukan murid teladan, Nyom. Karenanya penyesalanku datang terlambat.
Nyom, aku minta maaf udah marah-marah. Aku ngga akan beralibi. Iya, aku insecure. Maaf, Nyom.
Nyom, demi nasi goreng kacang polong dimanapun itu, aku ngga maksud ngelemparin skripsi 700hal itu ke muka kamu. Bukan ituuu. Isn't for you and you need to believe.
Nyom, kalau aku bilang aku kangen kamu, aku diapain Nyom?
Kalau aku bilang rinduku tumpah dan pelukanku berhamburan, kamu percaya Nyom?
Kalau aku bilang aku selalu berusaha mendekatkan jarak kita, Nyom?
Kalau aku berusaha agar Tuhan tetap membuatmu tinggal?
Kalau aku minta agar semesta menegaskan lagi jawaban atas permintaanku? Permintaanku atasmu?
Kalau aku bilang aku ingin dipeluk, Nyom?
Kalau aku bilang aku ingin tenggelam di rentang tangan dan pelukan kamu?
Nyom, aku takut.
Aku takut jantungmu tidak mendegubi namaku.
Aku takut degubnya tidak menyanjung.
Semesta terlalu sering berkonspirasi untuk ini. Aku sering dibuatnya hilang.
Nyom, demi martabak telor super pake telor bebek plus pinggiran nugget, I'm so sorry and I do misssss yyy *keselek

Dec

0 comments

Hai. 4hr menjelang pergantian tahun. Sudah punya resolusi kah?
Kalau bertanya padaku, aku belum. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Resolusiku selalu mengalir jika saatnya tiba.
Sejauh ini Tuhan sudah memberiku sangat lebih. Dia wujudkan semua yg dulu aku angankan. Beberapa berhasil aku eksekusi dengan sukses. Beberapa gagal, dan beberapa masih dalam proses pengejaran.

Lama aku tidak lagi merasa lengkap. Lengkap yg stabil. Yang konstan. Yang datang dari semua penjuru.
Lalu aku ditanya tentang apalagi yang masih kurang. Apalagi yg masih aku kejar. Aku jawab karir, pendidikan, pekerjaan. Mimpi-mimpi yang masih berlarian.
Aku ditanya lagi. Apa selama aku mengejar semua yg aku sebutkan, aku merasa sepi?
Aku jawab tidak.
Apa aku bersedih?
Aku jawab tidak.
Lalu apalagi?
Dan aku terbahak. Sambil memaki
Tidak ada jawaban.

Setiap posisi di kehidupan tidak bisa digantikan. Tidak bisa dirotasi, dan tidak bisa dimutasi.
Tidak ada yang rumit jika pemikiranmu tidak membuatnya rumit.
Pastikan. Jika enggan, tinggalkan.
Jangan lupa berucap maaf dan terima kasih sebelum beranjak.

Selamat menjelang tahun baruuuuuuuuuu....

Demit

Tuesday, December 25, 2012

0 comments

Demmit!
Mau maki-maki sapa ini?
Hahahaha.
Marry christmas eve everybodyyyyyy.
Trus? Apalagi? Ahhh,,, Tuhan udahan napa becandanya. Kelamaan bikin garing loh ntar. Trus jadi ngga ada yg bisa bikin aku ketawa sampe maki-maki lagi.
Apalagi apalagi apalagi?
Aku sedih, ngga. Galau apalagi. Dih.
Seneng, iya. Lega, banget. Tapi masih ada yg kuraaaang!
Hih! Aku sentil juga nih idungnya.
You know what I mean.
Tapi tapi tapi?
Lupakan. Anggep aja lagi baca kitab al-aiyah.
Orang kalo lagi kangen emang suka ngga jelas. Jelas-jelas kangen.
Selalu bener juga. Bener-bener ngga jelas.

Hectic

Wednesday, December 19, 2012

0 comments

Ngga tau mau nulis apa. Ngga tau mau ngapain. Bingung.
Lusa adalah hari paling hectic. Harusnya sidang skripsi itu masuk dalam 7 peristiwa paling mendebarkan versi on the spot. No urut dibawah melahirkan mungkin.
Wajar ngga sih mau sidang gini jatuhnya kelewat panik?
Bilang aja iya biar aku seneng.
Tadi sore udah melukin mama sampe kesemutan. Udah becanda sama papa yg usaha banget usil biar aku ketawa. Tapi belum ketemu Gendut, belum ketemu kamu juga monyet.
Pada ngga mau meluk ini? Pada ngga mau kasih pukpuk?

Hari itu semua bekal studyku selama 4.5th dipertaruhkan. Demi satu gelar untuk tahap-tahap selanjutnya.
Akhirnyaaaa! Setelah hampir 10 bulan terhitung sejak awal penyusunan. Udah ngga keitung sebelnya, sedihnya, kecewanya, marahnya, speechlessnya. Senengnya begitu dapet acc seminar proposal. Senengnya waktu acc sidang pertama. Dan surprised-nya begitu acc ujian akhir. Semua bakal melebur di hari itu. 

One step closer, and another one begins. I do (not) ready..

Semesta

Tuesday, December 18, 2012

0 comments
Menyenangkan rasanya bisa seperjalanan dengan orang-orang yang satu tujuan. Yang sama-sama mendaki. Entahlah.
Seperti menemukan oase setelah menahan dahaga.
Entah padanan apa lagi yg harus aku rangkai hanya untuk mendeskripsikan betapa semesta sangat baik. Betapa semesta terlalu banyak memberi kejutan. Memberi jawaban melebihi yang aku pertanyakan. Semesta kelewat keren.
Mendengarnya aku seperti ada di hutan hijau dengan akar gantung dimana-mana. Membayangkannya aku seperti menyelam ke elemen lain. Menyebutnya aku merasa kecil. Dipelukannya, semua lebih dari luar biasa.
Aku memintamu pada Tuhan, dan semesta menjawab. Kita tahu, terlalu banyak kebetulan dan waktu-waktu tidak terduga yang diberikan. Dan kita tahu, apa jawaban yg semesta berikan untuk kita bawa pulang.
Aku terlalu kecil untuk harapanmu yang semakin membesar. Untuk semestamu yang semakin meluas.
Tapi kau selalu besar, dihatiku.
Suatu hari nanti aku ingin mengenalmu sebagai sebuah nafas, yang tak ingin kulepas. Sebuah dunia baru yang aku sebut semesta. Sebuah peraduan hangat tempat merebah dan menggenggam.


Aku Tau Kamu Disitu

Saturday, December 8, 2012

0 comments

"Aku ngga kemana-mana kok, ndud..."

Dear you, perpanjangan tangan Tuhan untukku. Minggu ini adalah minggu paling hectic menjelang sidang skripsiku. Form persyaratan sidangku berserakan dimana-mana. Map-map numpuk menuhin meja. Lalu aku mulai hilang konsentrasi. Gugup. Aku ngga sempat hubungin siapapun. Termasuk kamu. Tapi aku tau, kamu disitu.
Hari itu aku ngga dapet chat-mu sama sekali. Ngga ada mention. Ngga ada line. Aku pun ngga ada jeda untuk sekedar mengawali. Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Aku masih berkutat dengan semua kertas-kertas. Rasanya pengen nangis. Ribet. Ngga kelar-kelar. Lalu saat aku baru menyandarkan punggung dan memeluk lutut, aku dapatkan line-mu. Aku tertawa, dan kita mulai bercanda. Sungguh, kamu serupa kotak ajaib narnia. Aku tau, kamu disitu.
Sering aku seharian ngomel-ngomel ngga jelas. Twitter absurd ngga karuan. Kamu tanya pun aku ngga bisa jawab. Aku ngga galau, tutup odol. Aku kangen. Dan aku ngga tau harus menyalahkan siapa ketika aku ngga bisa menemukan pundakmu. Ketika aku pengen dipeluk, dan kamu jauh dari jangkauan lenganku. Kamu memang selalu tertawa saat aku ada di stase manyun kelas dewa zeus. Kamu ngga pernah bilang kamu kangen aku. Tapi aku tau, kamu disitu.
Kamu ngga pernah menelepon untuk sekedar menyapa atau menanyakan langsung keberadaanku. Tapi line pagimu yang kadang menjadi hal pertama yg aku lihat saat baru saja membuka mata, membuatku selalu tahu, kamu disitu.
Kamu masih senja terbaik yang pernah aku nikmati.
Kamu gerimis yang jatuh tanpa pernah aku maki.
Kamu benua yang belum lelah aku jelajahi.
Kamu serupa teka-teki yang selalu aku coba untuk isi.
Kamu kepingan puzzle yang selalu aku coba untuk lengkapi. Untuk aku susun lagi.
Kamu perahu kertas yg aku jaga untuk tetap melaju
Kamu...
Aku tahu kamu disitu :)