Rectoverso
Wednesday, February 27, 2013
Saya baru saja pulang menonton film yang sangat saya tunggu. Omnibus Rectoverso. Saya memutuskan untuk menontonnya sendirian, karena saya tidak ingin tempatnya digantikan. Dia yang mengenalkan saya pada karya-karya sempurna Dewi Lestari. Dia yang memberi saya kalimat-kalimat ajaib dalam Akar.
...
Saya merindukannya selama film itu diputar...
Saya tidak ingin menjadi yang tidak terucapkan perasaannya. Saya tidak ingin menjadi yang kehilangan pada akhirnya. Saya tidak ingin menjadi yang menyesal nantinya. Saya tidak ingin menjadi yang tersakiti oleh diri sendiri.
Saya sayang kamu
Saya sayang kamu
Saya sayang kamu
Saya sayang kamu
...
Proud
Tuesday, February 26, 2013
I Found You
Thursday, February 21, 2013
I see lot of fun, laughs I already through recently with you. It's kinda amazing having someone like you, someone who can make me laugh again and someone who can make me a better me, someone who can make me would do anything to make this relationship workout.
Once, You made my cry. I waited for you, and i don't stop believing though few friends told me to let go my feeling for you. I just can't let it go. Just can't. They said I'm a dumb.
I don't know if I'm a dumb or not. The thing i know is I'm having fun. I found happiness with you, even though you gave me a damage for myself.
I was starting to not care of what people said.
Then, i realized that I care for you that much.
....
It's been months and it's growing.
From nothing into something.
Now, surprisingly I found myself love you that much.
We have a thing.
This is something.
Something called relationship.
Something called love.
This isn't the end of my hopes.
This isn't the end of my believing.
This is the start.
This is the new page of us.
And I thank God for that.
Two things I can ask you for,
Don't ever go and make it great for us.
:)
This Is My 23th
Remember Sky
Even i'm not around you, but i feel the same
This sky, and the lights from the sun
This how i remember you...
H-7
Thursday, February 14, 2013
Ngga sabar? Jelas.
Seperti orang kebanyakan, aku ingin merayakannya dengan semua orang yang aku sayang. Tanpa terkecuali. Ingin mengajak mereka semua berkumpul disatu moment. So we can celebrate it along.
Tapi sampai hari ini tidak juga menemukan titik temu untuk itu. Jadwal registrasi ini itu di kampus bisa berubah-ubah setiap waktu. Teman dan sahabat juga sedang sibuk-sibuknya mengejar dateline wisuda. Belum lagi yang sudah bekerja, yang berdomisili di luar kota.
Damn. Cengeng begini jadinya.
Saya Tidak Lagi Membenci Perpisahan yang Kita Cipta Sendiri
Friday, February 8, 2013
Walaupun
Sunday, February 3, 2013
Ada yang ingin aku sampaikan. Ada yang ingin aku beri tahu.
Maaf, belum sempat aku bisikkan di telingamu.
Aku tetap sayang kamu, walaupun tidak setiap waktu kamu ada saat aku butuhkan.
Aku tetap sayang kamu, walaupun kita tidak selalu berdekatan.
Aku tetap sayang kamu, walaupun ada kalanya kita bertengkar untuk hal yang sebenarnya tidak perlu diperdebatkan.
Aku tetap sayang kamu, walaupun kamu belum mengajakku ke tempat-tempat yang aku inginkan.
Aku tetap sayang kamu, walaupun kamu jarang menanyakan hariku hari ini.
Aku tetap sayang kamu, meskipun tidak secara periodik kamu bisa mengunjungiku.
Terima kasih, karena selalu mengingatkan aku untuk concern pada kesehatanku.
Terima kasih, karena selalu merentangkan tangan untuk memelukku begitu aku tiba.
Terima kasih, karena telah berusaha mencari celah hari libur untuk menemaniku.
Terima kasih, karena telah membuatku berhasil mempelajari hal-hal yang sebelumnya tidak aku pahami.
Terima kasih, karena selalu membiarkan aku bersandar di pundakmu.
Terima kasih, karena selalu menggenggam erat tanganku.
Terima kasih, karena telah membuatku mampu menoleransi perbedaan.
Terima kasih, karena selalu merengkuhku.
Terima kasih, karena selalu menangkap kejatuhanku.
Terima kasih, karena selalu memastikan semuanya baik-baik saja.
Terima kasih, karena selalu hadir dengan isi kepala yang luar biasa.
Terima kasih, karena selalu bisa membuat lingkar pelukan yang nyaman.
Terima kasih, karena selalu mengucapkan terima kasih.
Untuk perpanjangan tangan Tuhan,
di 17 jam setelah aku memelukmu erat.
Aku sayang kamu...
Ada
Lebih bahagia mana ketika sesuatu yang kamu perjuangkan ternyata ada? Nyata?
Entah ini konspirasi semesta yang keberapa. Ini perpanjangan tangan Tuhan yang keberapa. Kamu menjelma menjadi sosok yang selalu mendegubkan jantung. Membuatnya selalu berirama. Kamu dengan caramu, dan aku yang dengan senang hati belajar memahami. Dari yang awalnya memaki karena tidak juga mengerti sampai akhirnya sangat mencintai karena mulai bisa memaknai.
Dia ada.
Dekat di skala kilometer yang jauh. Berdiri setinggi ujung kepala. Rebah di sejengkal pelukan. Merentangkan tangan untuk merengkuh sampai jatuh. Mengisi sela-sela jari. Menyilang menahan agar tetap di dalam pelukan. Bertukar isi kepala. Menertawakan apa saja yang gagal dipahami.
Aku tidak pernah menjanjikanmu apa-apa. Tidak ingin merubah apa-apa. Tidak juga meminta apa-apa. Semesta sudah memberi terlampau banyak. Semoga ia membuatmu tetap tinggal...