Menunggu yang Pahit

Monday, January 28, 2013

Apa yang lebih pahit dari menunggu yang tidak pasti? Menunggu yang pasti, tetapi sudah jelas menyakitkan.

Seperti cinta yang sedang kita jalani. Antara aku dan kamu yang berbeda dari berbagai sisi. Mencoba nengatasi, tapi tak kunjung teratasi. Semuanya beradu yang kadang tampak seperti ilusi.

Kita sama-sama tahu ini hanya sementara. Namun kita tetap memaksa, dan menjalani ini seada-adanya.

Kita bergenggaman dan mulai lelah. Kau tasbihkan Tuhanmu dan aku kidungkan Tuhanku. Kita menantang dunia. Melewati setapak yang tidak tahu dimana ujungnya. Demi satu yang kita yakini, cinta.

Waktu kita tidak banyak. Seadanya ini aku berusaha menbahagiakanmu. Menempatkanmu di tempat yang kau suka. Menyiapkan pembaringan terbaik bagi hati yang mulai sakit, dan membangun istana bagi perih yang bersiap bertahta.

Aku bebat semua nyeri ini, sayang. Semoga kamu menemukan dia yang satu restu. Yang satu Tuhan...

0 comments:

Post a Comment