Bella Bella Bella (3)

Sunday, October 9, 2011

pernah merasa terjebak diantara dua dinding tanpa celah ?
pernah mati rasa ?
pernah merasa tidak mengenali diri sendiri ?
kehilangan akal sehat yg berakibat kesombongan atas apa yg akan terjadi hari esok ?
dan yang terakhir, pernah mempertahankan keadaan yg kau tau sudah tidak bisa lagi dipertahankan ?

aku pernah. . .

aku kehilangan dia tanpa diduga. tanpa pertanda apapun sebelumnya. perpisahan itu seperti bom yg dia rakit pelan-pelan, lalu diledakkan saat aku tidak pernah memikirkan akan berpisah.serpihannya menyebar diseluruh tubuh. berpengaruh ke semua organnya. melumpuhkan indera-inderanya.


aku bisa merasakan dengan jelas apa itu arti dari berjuang. arti dari positive thinking. arti dari kemauan. arti dari air mata yang sampai beberapa bulan setelahnya masih saja ready stock. arti dari memaksakan kehendak dan keadaan.
dan mungkin juga arti dari hidup itu sendiri.

perasaan sesak saat itu aku simpan dalam-dalam. aku masukkan dalam kotak kecil. aku pendam di palung terdalam, lalu aku buang kuncinya.


selama ini aku merasa hidupku selalu beruntung. meskipun kadang nasibku seperti diundi, tapi tetap berujung dengan kemenanganku.
aku angkuh, karena hidup selalu berjalan sesuai dengan yang aku mau. tidak ada kesulitan yang membuatku harus berpikir keras, karena semua akan selesai dengan mudahnya.

tapi aku sadari ini berbeda. kehilangan seseorang yang bertahun-tahun menemani memang bukan sesuatu yang enak untuk dibagi. apalagi dirasakan. aku pun tidak ingin merasakan.
maka dari itu aku menanyakan pada Tuhan, "kenapa aku ??"

belum pulih segala rasa sakitnya, Tuhan seperti menjawab semua kesombonganku. papa terkena serangan jantung untuk kedua kalinya. rasanya seperti digulung ombak. bingung harus bernapas, perih untuk membuka mata.

tapi Tuhan memang maha baik. Dia mengganti semuanya dengan keadaan yg lebih baik. teman-teman terbaik. sahabat-sahabat terbaik. orang tua terbaik. keluarga terbaik. dan masa yg terbaik. semua yg terbaik-terbaik itu aku rasakan semakin baik setelah Tuhan menghadirkan GE, dan menjadikannya sandaran terdekat saat ini.

dia bukan orang yg akan memelukku erat saat aku menangis. dia bukan orang yg akan menenangkanku dengan senyum saat aku bingung. dia bukan orang yg bisa aku ajak menatap bintang seperti cuplikan adegan di film-film. dia juga bukan orang yg akan berkata "aku sayang kamu" setiap aku akan berangkat tidur.

tapi dia yg terbaik saat ini, dan dia jawaban doa rahasiaku (hiihi)

aku tidak mengatakan akan terus bersama selamanya. Tuhan lebih tau, dan aku tidak perlu mencemaskan apa yang belum terjadi. aku nikmati detikku saat ini. dan aku hanya mencoba menghadirkan sosok terbaik yg aku bisa, karena dia dan mereka adalah terbaik yg diberikan Tuhan saat ini.

mama benar. 
aku akan baik-baik saja selama aku menginginkannya, dan dia adalah alasan utama aku bertahan. aku masih ingat betapa dia memelukku dan berkata "kamu akan baik-baik saja. masa depanmu masih panjang, dan jangan pernah terjatuh karena laki-laki".
mama menatapku yg mulai banjir air mata. aku memeluknya, dan mama juga memelukku erat. 

big thanks buat mama, papa, gendut, GE, dan kalian :)

terima kasih sudah membaca
-BELLA-

0 comments:

Post a Comment