MAKE IT RAIN (2)

Wednesday, November 16, 2011

diluar hujan. deras.
sangat deras.
aku segera berganti pakaian. melepas alas kaki, dan mulai berjalan keluar. membuka pintu pagar. sedikit membiarkan cipratan hujan membasahi punggungku. sampai akhirnya membasahi kepala dan sekujur tubuh. 
aku bermain hujan (lagi)

sudah berulang kali aku menatap keluar. hanya untuk memastikan mendung itu menutup rapat. aku mulai beranjak. gerimis itu mulai menerpa wajahku. hanya sedikit. karena aku tergesa-gesa. aku sempat mengharapkan dalam hati agar hujan turun sebelum 10 menit itu berlalu. hanya untuk menahan dia disana, sehingga aku masih mendapatinya begitu aku sampai.
tapi ternyata hujan memilih membiarkan dia pergi, dan aku hanya mendapati jejak aroma tubuhnya. hujan memilih untuk membiarkan aku sendiri yang menikmati bau basahnya. tanpa ada seorangpun yg akan berusaha membuatku lupa atau sengaja aku tahan dan hadirkan untuk membuatku lupa.

apa hujan sengaja membuatku seorang diri tiap kali dia turun ?
apa hujan sengaja mengalirkan semua bau basahnya ?
sengaja membiarkan aku memeluk lutut setelahnya dan menaiki mesin waktu tujuan masa lalu ?
sengaja membuatku tidak bisa menghabiskan hujan dengan dia dan mereka ?
sengaja tidak membiarkan aku menuliskan cerita tentang hujan selain tentang hujan itu sendiri ?

hujan selalu memberikan tiket mesin waktu. mesin waktu khusus. hanya tujuan masa lalu. dan sepertinya penumpangnya hanya satu. aku.

0 comments:

Post a Comment